Bahasa Jawanya Sanes: Arti Dan Penggunaannya
Halo guys! Pernah gak sih kalian lagi ngobrol pake Bahasa Jawa terus bingung pas denger kata 'sanes'? Atau mungkin kalian sendiri pengen tau, sanes bahasa jawanya apa sih? Nah, di artikel ini kita bakal kupas tuntas soal kata 'sanes' ini, mulai dari artinya, kapan dipake, sampe contoh kalimatnya biar kalian makin jago ngomong Bahasa Jawa. Siap? Yuk, kita mulai!
Apa Sih Arti 'Sanes' Itu?
Oke, jadi gini guys. Dalam Bahasa Jawa, kata 'sanes' itu artinya adalah 'bukan' atau 'tidak'. Gampang kan? Mirip-mirip lah sama kata 'bukan' di Bahasa Indonesia. Tapi, karena ini Bahasa Jawa, tentu ada nuansa dan cara pakainya yang khas dong.
Nah, penting banget buat kalian tau kalau dalam Bahasa Jawa itu ada tingkatan-tingkatan bahasa, guys. Ada Ngoko (bahasa kasar/santai), Krama Madya (bahasa tengahan), dan Krama Inggil (bahasa halus/sopan). Nah, kata 'sanes' ini termasuk dalam bahasa Krama. Jadi, kalau kalian lagi ngobrol sama orang yang lebih tua, orang yang dihormati, atau dalam situasi yang lebih formal, pake 'sanes' itu lebih sopan daripada pake 'dudu'.
Jadi, kalau ada yang nanya, "Sanes niku artosipun napa?" (Sanes itu artinya apa?), jawabannya adalah "Sanes meniko tegesipun mboten utawi sanes." (Sanes itu artinya bukan atau tidak).
Kapan Kita Pake Kata 'Sanes'?
Nah, ini nih yang seru. Kapan sih waktu yang tepat buat nyelipin kata 'sanes' pas lagi ngobrol Bahasa Jawa? Gini guys, intinya, 'sanes' itu dipake buat nyangkal atau negasi sesuatu, terutama dalam konteks Krama.
Contoh gampangnya gini: Kalau kamu ngobrol sama temen sebaya pake Bahasa Jawa Ngoko, kamu bakal bilang, "Iki dudu bukuku." (Ini bukan bukuku). Tapi, kalau kamu lagi ngobrol sama guru kamu atau sama orang tua, biar lebih sopan, kamu bisa ganti jadi, "Menika sanes buku kula." (Itu bukan buku saya). Liat kan bedanya? Lebih halus, lebih sopan.
Selain itu, 'sanes' juga sering dipake buat ngelurusin informasi yang keliru. Misalnya, ada orang salah nyebut nama kamu, nah kamu bisa koreksi pake 'sanes'. Contohnya, kalau ada yang manggil kamu "Bapak Anto", padahal nama kamu Budi, kamu bisa jawab, "Nyuwun sewu, kula sanes Anto. Kula Budi." (Permisi, saya bukan Anto. Saya Budi). Ini penting banget guys, biar gak salah paham dan tetep jaga kesopanan.
Perlu diingat juga, 'sanes' itu lebih sering dipake buat negasi benda atau kata benda. Jadi, kalau buat negasi kata kerja atau kata sifat, biasanya kita pake kata lain. Contohnya, kalau mau bilang 'tidak makan', kita pake 'mboten dhahar', bukan 'sanes dhahar'. Kalau mau bilang 'tidak bagus', kita pake 'mboten sae', bukan 'sanes sae'. Jadi, fokusnya 'sanes' ini lebih ke 'bukan' benda atau identitas.
Makanya, kalau kalian denger ada yang bilang, "Niki sanes pitik." (Ini bukan ayam), itu artinya yang dimaksud memang bukan ayam, tapi mungkin bebek atau hewan lain. Tapi kalau ada yang bilang, "Kulo sanes tiang Surabaya." (Saya bukan orang Surabaya), itu artinya dia bukan berasal dari Surabaya. Paham ya, guys? Jadi, penggunaan 'sanes' ini emang ada aturannya biar lebih pas.
Perbedaan 'Sanes' dan 'Dudu'
Nah, biar makin mantap, kita bedah dikit yuk perbedaan antara 'sanes' dan 'dudu'. Ini sering banget bikin bingung buat yang baru belajar Bahasa Jawa, lho!
Jadi gini guys, 'dudu' itu padanan kata 'bukan' dalam Bahasa Jawa Ngoko (kasar/santai). Jadi, kalau kamu lagi ngobrol sama temen deket, adik, atau orang yang udah akrab banget, pake 'dudu' itu udah paling pas.
Contohnya:
- "Iki dudu sepatu." (Ini bukan sepatu.)
- "Aku dudu tanggane Pak Bejo." (Aku bukan tetangganya Pak Bejo.)
- "Bapakmu dudu sopo?" (Bapakmu bukan siapa?)
Sedangkan 'sanes' itu padanan kata 'bukan' dalam Bahasa Jawa Krama (alus/sopan). Jadi, buat situasi formal, ngobrol sama orang yang lebih tua, atau orang yang kita hormati, pake 'sanes' itu lebih sopan dan bener.
Contohnya:
- "Menika sanes griya kula." (Itu bukan rumah saya.)
- "Panjenengan sanes rencang kula ingkang dhisik." (Anda bukan teman saya yang dulu.)
- "Nyuwun pangapunten, kula sanes sing dipun padosi." (Mohon maaf, saya bukan yang Anda cari.)
Jadi, intinya gini: Kalau mau ngomong santai, pake 'dudu'. Kalau mau ngomong sopan, pake 'sanes'. Gampang kan? Tinggal sesuaikan aja sama siapa kamu ngobrol dan di situasi apa. Jangan sampe salah pake, nanti dikira gak sopan, kan gak lucu.
Contoh Kalimat Menggunakan 'Sanes'
Biar makin kebayang gimana sih cara pake kata 'sanes' dalam percakapan, yuk kita lihat beberapa contoh kalimatnya. Dijamin makin pede deh kalian pas pake Bahasa Jawa Krama nanti!
-
Menika sanes buku ingkang kula betahaken. Artinya: Itu bukan buku yang saya butuhkan. Penjelasan: Di sini, 'sanes' dipakai buat negasi kata benda 'buku'. Kalimat ini cocok diucapkan saat kamu lagi di toko buku dan mengoreksi penjaga toko yang salah mengambilkan buku.
-
Nyuwun sewu, panjenengan sanes adhiku. Artinya: Permisi, Anda bukan adik saya. Penjelasan: Contoh ini pas banget kalau ada orang yang salah mengira kamu punya adik yang sama dengan orang yang dia kenal. Menggunakan 'sanes' di sini menunjukkan kesopanan.
-
Kula nyuwun pangapunten, menika sanes barang kagungan kula. Artinya: Saya mohon maaf, itu bukan barang milik saya. Penjelasan: Kalimat ini sering dipakai kalau ada barang yang tertukar atau kalau ada yang menuduh barang itu milikmu, padahal bukan.
-
Dhawuh panjenengan menika sanes ingkang kula kersakaken. Artinya: Perintah/ucapan Anda itu bukan yang saya inginkan. Penjelasan: Dalam konteks ini, 'sanes' dipakai untuk menolak atau mengoreksi suatu permintaan atau ucapan yang tidak sesuai dengan keinginan kita, tapi tetap diucapkan dengan sopan.
-
Dipun mangertos, kula sanes tiyang ingkang saged mbiyantu perkawis menika. Artinya: Mohon dimaklumi, saya bukan orang yang bisa membantu masalah ini. Penjelasan: Ini adalah cara sopan untuk menolak permintaan bantuan karena merasa tidak mampu atau tidak punya kapasitas, dengan menggunakan 'sanes' untuk menegaskan ketidakmampuan diri.
-
Menawi panjenengan nggoleki Pak Lurah, kula sanes piyambakipun. Artinya: Jika Anda mencari Pak Lurah, saya bukan beliau. Penjelasan: Kalimat ini jelas banget gunanya buat ngasih tau kalau kita bukan orang yang dicari, terutama kalau yang dicari itu figur publik atau orang penting.
-
Sanes wonten ngriki papan ingkang dipun dhawuhaken. Artinya: Bukan di sini tempat yang diperintahkan. Penjelasan: Ini contoh penggunaan 'sanes' untuk negasi lokasi atau tempat. Cocok kalau kamu lagi nunjukin jalan tapi ternyata bukan tujuan yang dimaksud.
-
Kula teka sanes saperlu ng ganggu. Artinya: Saya datang bukan untuk mengganggu. Penjelasan: Di sini, 'sanes' digunakan untuk menegaskan tujuan kedatangan yang positif, yaitu bukan untuk mengganggu, melainkan mungkin untuk keperluan lain.
-
Bilih menapa ingkang panjenengan critakaken menika sanes kanyatanipun. Artinya: Kalau-kalau apa yang Anda ceritakan itu bukan kenyataannya. Penjelasan: Kalimat ini bisa dipakai buat mengklarifikasi atau meragukan kebenaran suatu cerita, dengan sopan menggunakan 'sanes'.
-
Kula mboten nampi, amargi menika sanes ingkang kula pesen. Artinya: Saya tidak menerima, karena itu bukan yang saya pesan. Penjelasan: Contoh ini sering banget kejadian kalau lagi pesan makanan atau barang online. 'Sanes' dipakai buat bilang kalau barang yang datang itu salah.
Kesimpulan: Pake 'Sanes' Biar Makin Keren Berbahasa Jawa!
Nah guys, gimana? Udah lebih paham kan soal sanes bahasa jawanya apa dan gimana cara pakainya? Intinya, 'sanes' itu adalah kata 'bukan' dalam Bahasa Jawa Krama yang digunakan untuk kesopanan. Pake 'sanes' itu bikin obrolanmu makin halus, berwibawa, dan pastinya bikin orang yang diajak ngobrol jadi lebih nyaman.
Ingat ya, bedain sama 'dudu' yang buat ngoko. Jadi, kalau lagi ngomong sama orang tua, guru, atasan, atau orang yang baru dikenal, jangan ragu pake 'sanes'. Dijamin penampilan Bahasa Jawamu bakal makin keren dan berkelas! Kalau ada pertanyaan lagi soal Bahasa Jawa, jangan sungkan komen di bawah ya! Sampai jumpa di artikel selanjutnya! Matur nuwun!