Diliput Adalah: Arti & Cara Agar Diliput Media

by Jhon Lennon 47 views

Guys, pernah nggak sih kalian dengar kata "diliput"? Mungkin sering banget kita denger di berita, di TV, atau bahkan di obrolan sehari-hari. Tapi, udah pada tahu belum apa sih sebenarnya arti diliput itu? Nah, di artikel ini, kita bakal kupas tuntas semuanya, mulai dari definisinya, kenapa media suka meliput sesuatu, sampai tips jitu biar kamu atau bisnismu bisa diliput media! Siap-siap ya, ini bakal seru!

Memahami Arti Kata "Diliput"

Oke, mari kita mulai dari yang paling dasar. Diliput adalah sebuah kata kerja pasif yang berasal dari kata dasar "liput", yang artinya adalah melaporkan, memberitakan, atau menyiarkan suatu kejadian, peristiwa, orang, atau objek melalui media massa. Jadi, kalau ada sesuatu atau seseorang yang diliput, itu artinya mereka sedang menjadi topik atau subjek pemberitaan di berbagai media, seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, portal berita online, bahkan media sosial yang punya jangkauan luas. Intinya, diliput berarti menjadi sorotan publik karena ada informasi menarik yang disajikan kepada khalayak luas.

Proses peliputan ini biasanya dilakukan oleh wartawan atau jurnalis yang bertugas untuk mencari, mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan berita. Mereka akan mendatangi lokasi kejadian, mewawancarai narasumber terkait, mengumpulkan data dan fakta, lalu merangkainya menjadi sebuah laporan yang informatif dan menarik. Hasil liputan ini kemudian disebarluaskan melalui berbagai platform media yang mereka wakili. Jadi, ketika kamu atau bisnismu diliput media, itu adalah sebuah pencapaian di mana cerita atau informasi tentang kalian dianggap cukup penting, unik, atau relevan untuk dibagikan kepada masyarakat luas.

Kenapa sih media itu meliput? Banyak alasannya, guys. Pertama, ada unsur nilai berita (news value). Sesuatu dianggap punya nilai berita kalau ia itu baru (timely), punya dampak luas (impact), unik atau aneh (oddity), melibatkan tokoh terkenal (prominence), dekat dengan audiens (proximity), atau menimbulkan konflik (conflict). Jadi, kalau ada kejadian yang memenuhi kriteria ini, kemungkinan besar akan diliput.

Kedua, media juga punya misi untuk menginformasikan publik. Mereka menyajikan fakta dan data agar masyarakat tahu apa yang sedang terjadi di sekitar mereka, baik itu berita politik, ekonomi, sosial, budaya, hiburan, atau bahkan informasi tentang produk atau layanan baru yang mungkin menarik.

Ketiga, tentu saja, profit. Media adalah bisnis. Semakin banyak orang yang membaca, menonton, atau mendengarkan berikannya, semakin besar potensi pendapatan dari iklan. Nah, liputan yang menarik dan up-to-date pasti akan mendatangkan audiens yang banyak. Makanya, mereka selalu mencari cerita-cerita yang bisa bikin orang penasaran.

Jadi, kalau kamu bertanya, "Apa arti diliput secara mendalam?", jawabannya adalah lebih dari sekadar diberitakan. Diliput berarti audiensnya kamu mendapatkan pengakuan dan validasi dari pihak ketiga yang kredibel (media). Ini bisa meningkatkan brand awareness, membangun reputasi, dan bahkan bisa menjadi alat pemasaran yang sangat efektif tanpa kamu harus mengeluarkan biaya promosi yang besar. Keren, kan?

Mengapa Bisnis dan Individu Ingin Diliput Media?

Nah, sekarang pertanyaannya, kenapa sih banyak banget individu, brand, perusahaan, bahkan pemerintah yang ngotot pengen diliput media? Pasti ada dong untungnya? Jelas ada, guys! Ada banyak banget manfaat signifikan yang bisa didapat ketika kamu atau bisnismu berhasil masuk ke dalam pemberitaan media. Mari kita bedah satu per satu kenapa ini penting banget.

Pertama dan yang paling utama adalah Peningkatan Kredibilitas dan Kepercayaan. Bayangin deh, kalau produkmu tiba-tiba muncul di berita nasional atau di majalah terkemuka. Orang-orang pasti akan melihat bisnismu dengan pandangan yang berbeda, kan? Diliput media itu ibarat mendapatkan endorsement gratis dari pihak yang dianggap netral dan terpercaya. Konsumen cenderung lebih percaya pada informasi yang datang dari media daripada dari brand itu sendiri. Ini adalah bentuk social proof yang sangat kuat. Ketika media memberitakan tentang inovasi produkmu, kisah sukses bisnismu, atau bahkan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang kamu lakukan, itu akan membangun persepsi positif di mata publik. Kepercayaan yang terbangun ini bisa berujung pada peningkatan penjualan, loyalitas pelanggan, dan citra brand yang lebih baik di pasar yang kompetitif.

Kedua, Peningkatan Brand Awareness dan Jangkauan Pasar. Media massa punya audiens yang sangat luas, guys. Dengan satu kali liputan, ceritamu bisa dibaca, ditonton, atau didengar oleh ribuan, bahkan jutaan orang. Ini adalah cara paling ampuh untuk memperkenalkan brand atau dirimu kepada khalayak yang lebih luas dari yang bisa kamu jangkau sendiri melalui iklan atau media sosial. Bayangkan, sebuah artikel di portal berita ternama bisa dibaca oleh orang-orang dari berbagai kalangan, usia, dan latar belakang. Diliput media secara efektif akan memperluas brand visibility kamu secara eksponensial. Kamu bisa menjangkau calon pelanggan baru yang mungkin belum pernah mendengar tentangmu sebelumnya, sehingga membuka peluang pasar baru dan potensi pertumbuhan bisnis yang signifikan. Ini adalah exposure yang sangat berharga!

Ketiga, Potensi Peningkatan Penjualan dan Lead. Tentu saja, semua upaya promosi ujung-ujungnya adalah mendongkrak penjualan, kan? Nah, liputan media yang positif bisa langsung berdampak pada hal ini. Ketika orang membaca atau mendengar tentang produk atau layanan yang bagus dari sumber terpercaya, mereka akan lebih tertarik untuk mencari tahu lebih lanjut, mengunjungi website-mu, atau bahkan langsung melakukan pembelian. Pemberitaan yang baik bisa menjadi pemicu konversi. Media juga bisa menghasilkan leads berkualitas. Misalnya, jika liputan tersebut menyertakan tautan ke website-mu atau informasi kontak, orang-orang yang tertarik akan langsung mengunjungimu. Ini adalah bentuk pemasaran dari mulut ke mulut yang diperkuat oleh media, dan dampaknya bisa sangat terasa.

Keempat, Menarik Investor dan Mitra Bisnis. Bukan cuma konsumen yang tertarik, lho. Para investor, calon mitra bisnis, atau bahkan talenta-talenta terbaik juga akan melihat media coverage sebagai indikator kesuksesan dan potensi sebuah bisnis. Ketika sebuah perusahaan diliput media secara positif dan sering, itu menunjukkan bahwa perusahaan tersebut sedang berkembang, inovatif, dan punya potensi masa depan yang cerah. Hal ini bisa membuat investor lebih tertarik untuk menanamkan modalnya, atau mitra bisnis lain lebih percaya untuk menjalin kerja sama. Ini adalah cara elegan untuk menunjukkan performa dan prospek bisnismu tanpa perlu hard selling.

Kelima, Memposisikan Diri Sebagai Pakar atau Pemimpin Opini. Bagi para profesional, influencer, atau brand yang ingin membangun reputasi sebagai ahli di bidangnya, diliput media adalah cara yang sangat efektif. Ketika media mengundangmu untuk memberikan komentar ahli tentang suatu isu, mewawancara Anda mengenai tren industri, atau menerbitkan artikel opini Anda, itu secara otomatis memposisikan Anda sebagai sumber terpercaya dan pemikir terkemuka. Ini membangun otoritas Anda di mata publik dan di industri Anda. Kredibilitas ini tidak ternilai harganya.

Jadi, guys, kalau kamu punya cerita menarik, produk inovatif, atau kegiatan positif yang layak diberitakan, jangan ragu untuk mencoba agar bisnismu atau dirimu diliput media. Manfaatnya bukan cuma soal tenar sesaat, tapi dampak jangka panjangnya terhadap kredibilitas, jangkauan, dan pertumbuhan bisnis itu luar biasa.

Strategi Agar Diliput Media: Dari Nol Sampai Terliput

Oke, kita sudah paham kan apa itu diliput adalah dan kenapa penting banget buat bisnis atau individu? Nah, sekarang kita masuk ke bagian yang paling ditunggu-tunggu: gimana sih caranya biar kita bisa diliput sama media? Ini bukan sihir, guys, tapi butuh strategi yang cerdas dan pendekatan yang tepat. Jangan khawatir, ini bukan cuma buat perusahaan besar atau orang terkenal aja. Siapa pun yang punya cerita menarik punya peluang yang sama!

1. Punya Story yang Kuat dan Unik: Ini adalah fondasi utama. Media mencari cerita yang menarik, relevan, dan punya nilai berita. Apa yang membuatmu atau bisnismu berbeda? Apakah kamu punya produk inovatif yang memecahkan masalah? Apakah kamu menjalankan program sosial yang berdampak besar? Apakah kamu punya kisah sukses startup yang inspiratif? Atau mungkin kamu menemukan tren baru yang akan mengubah industri? Intinya, kamu harus punya angle yang jelas dan storytelling yang bisa menyentuh emosi atau memberikan informasi berharga bagi audiens media tersebut. Coba renungkan: apa keunikanmu? Apa yang bisa kamu tawarkan yang belum ada di tempat lain? Cari hook yang membuat wartawan atau editor penasaran. Tanpa cerita yang kuat, sebagus apa pun strategimu, akan sulit untuk diliput.

2. Kenali Media Targetmu: Ini penting banget, guys! Jangan asal kirim press release ke semua media. Cari tahu media mana yang paling relevan dengan ceritamu. Apakah kamu bergerak di bidang teknologi? Cari portal berita teknologi, majalah startup, atau program TV yang membahas inovasi. Bisnismu bergerak di bidang kuliner? Bidik media gaya hidup, kuliner, atau portal berita lokal yang punya rubrik makanan. Pahami audiens dari media tersebut. Apa yang mereka suka? Gaya bahasa mereka seperti apa? Dengan menargetkan media yang tepat, peluang ceritamu untuk dimuat akan jauh lebih besar karena sesuai dengan minat pembaca atau penonton mereka.

3. Bangun Hubungan Baik dengan Jurnalis dan Editor: Ini adalah strategi jangka panjang yang sangat berharga. Jurnalis dan editor adalah manusia, sama seperti kita. Coba ikuti akun media sosial mereka, berikan komentar yang relevan, bagikan artikel mereka, atau bahkan ajak ngobrol santai jika ada kesempatan di acara networking. Ketika kamu membangun hubungan yang baik, mereka akan lebih mengenalmu dan bisnismu. Suatu saat, ketika ada kebutuhan berita yang sesuai dengan keahlianmu, mereka akan teringat dan menghubungimu. Ini lebih efektif daripada sekadar mengirim email dingin. Ingat, jurnalis seringkali butuh narasumber yang cepat dan reliable.

4. Siapkan Materi Pers (Press Kit) yang Profesional: Jika ada yang tertarik dengan ceritamu, mereka akan butuh informasi lebih lanjut. Siapkan press kit yang lengkap dan profesional. Ini biasanya berisi: siaran pers (press release) yang jelas dan ringkas, foto berkualitas tinggi (logo, produk, tim, atau founder), profil singkat perusahaan/individu, data pendukung (jika ada), dan informasi kontak yang mudah dihubungi. Pastikan semua materi mudah diakses, misalnya diunggah di website-mu atau dikirim via email dalam format yang umum digunakan. Materi yang bagus menunjukkan keseriusan dan profesionalisme Anda.

5. Manfaatkan Momen dan Tren (Newsjacking): Kadang, kita bisa 'menumpang' pada berita yang sedang hangat dibicarakan. Ini disebut newsjacking. Misalnya, jika ada isu yang sedang ramai dibahas di media dan bisnismu punya solusi atau pandangan yang relevan, coba tawarkan pandanganmu kepada media. Contohnya, jika sedang tren isu sustainability, dan bisnismu punya produk ramah lingkungan, ini adalah waktu yang tepat untuk menawarkan cerita tersebut. Namun, lakukan ini dengan cerdas dan etis, jangan sampai terkesan nyampah atau hanya memanfaatkan situasi.

6. Gunakan Jasa PR (Public Relations) jika Memungkinkan: Jika budget memungkinkan, menyewa agensi PR bisa jadi pilihan yang sangat efektif. Perusahaan PR biasanya sudah punya jaringan yang luas dengan media dan tahu persis bagaimana cara menyusun cerita agar menarik. Mereka bisa membantu kamu merancang strategi komunikasi, menulis siaran pers, menghubungi media, dan mengelola hubungan dengan jurnalis. Ini bisa menghemat banyak waktu dan tenaga, serta meningkatkan peluangmu untuk diliput secara signifikan. Namun, pastikan kamu memilih agensi yang punya rekam jejak bagus dan sesuai dengan industri bisnismu.

7. Jadilah Narasumber yang Responsif dan Andal: Ketika media sudah menghubungimu, jangan sampai mengecewakan! Segera balas pesan atau panggilan mereka. Tawarkan waktu yang fleksibel untuk wawancara. Jawab pertanyaan dengan jelas, jujur, dan to the point. Jika kamu tidak tahu jawabannya, akui saja dan tawarkan untuk mencarinya. Menjadi narasumber yang baik akan membuka pintu untuk liputan di masa depan. Ingat, reputasi Anda sebagai narasumber yang bisa diandalkan sangat penting.

8. Promosikan Liputan Media Anda: Setelah kamu berhasil diliput, jangan berhenti di situ! Bagikan artikel atau tayangan berita tersebut di semua channel media sosialmu, website, newsletter, atau bahkan cetak dan pajang di kantor. Ini akan memperkuat pesan yang disampaikan media, meningkatkan jangkauan liputan, dan menunjukkan kepada orang lain bahwa bisnismu atau dirimu mendapat perhatian dari media terkemuka. Ini juga bisa menjadi testimoni yang kuat bagi calon pelanggan atau mitra bisnis.

Jadi, guys, agar diliput media itu adalah sebuah proses yang membutuhkan kesabaran, strategi, dan eksekusi yang tepat. Mulai dari memiliki cerita yang kuat, mengenal audiens media, membangun relasi, hingga menjadi narasumber yang baik. Dengan usaha yang konsisten, bukan tidak mungkin ceritamu akan menghiasi layar kaca atau halaman depan portal berita favoritmu. Semangat mencoba ya!