Memahami Mamalia: Panduan Lengkap Hewan Menyusui

by Jhon Lennon 49 views

Halo guys, pernah nggak sih kalian terbayang betapa menakjubkannya dunia mamalia? Dari hewan peliharaan di rumah kita, seperti anjing dan kucing, sampai raksasa lautan seperti paus biru, atau bahkan kita sendiri, manusia, semuanya termasuk dalam kelompok mamalia. Kelompok hewan ini adalah salah satu yang paling dominan dan sukses di planet ini, tersebar di hampir setiap habitat, dari kutub yang membekukan hingga gurun pasir yang panas membakar, dan bahkan di lautan luas. Nah, artikel kali ini akan mengajak kalian menyelami lebih dalam tentang mamalia, mulai dari apa itu mamalia, ciri-ciri unik yang membedakannya dari kelompok hewan lain, hingga perannya yang krusial dalam ekosistem dan upaya konservasi yang sedang kita perjuangkan.

Kita akan bongkar tuntas segala hal tentang hewan menyusui ini, membahas keanekaragaman mereka yang luar biasa, bagaimana mereka beradaptasi di lingkungan ekstrem, dan kenapa sih mereka begitu penting bagi keseimbangan alam semesta kita. Jangan salah, mamalia itu bukan cuma tentang bayi yang disusui induknya, tapi juga tentang kecerdasan, interaksi sosial yang kompleks, strategi bertahan hidup yang brilian, dan keindahan adaptasi evolusi. Banyak mitos dan kesalahpahaman tentang mamalia yang mungkin perlu kita luruskan, dan di sini kita akan mendapatkan informasi yang akurat dan up-to-date. Yuk, siapkan kopi atau teh kalian, duduk santai, karena kita akan memulai petualangan edukasi yang seru banget ke dunia mamalia! Tujuan kita adalah agar kalian semua bisa lebih mengapresiasi dan memahami betapa berharganya mamalia di bumi ini, dan kenapa kita wajib melestarikan mereka. Jadi, siap kan buat jadi ahli mamalia dadakan? Mari kita mulai petualangan kita!

Apa Itu Mamalia? Ciri-Ciri Unik yang Membedakannya

Jadi, apa sih sebenarnya mamalia itu? Secara sederhana, mamalia adalah kelompok hewan bertulang belakang atau vertebrata yang dicirikan oleh adanya kelenjar susu pada betinanya untuk menghasilkan air susu sebagai nutrisi bagi anaknya. Ini adalah ciri paling fundamental yang memberi nama kelompok ini ("mamma" berarti "payudara" atau "kelenjar susu" dalam bahasa Latin). Tapi, tentu saja, ciri mamalia nggak cuma itu, guys. Ada banyak fitur lain yang membuat mereka unik dan mudah dibedakan dari reptil, burung, amfibi, atau ikan.

Pertama dan paling jelas, mamalia memiliki rambut atau bulu di sebagian atau seluruh tubuh mereka. Fungsi rambut ini bervariasi, mulai dari insulasi untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil (termasuk hewan berdarah panas atau homoiotermik), kamuflase untuk bersembunyi dari predator atau mangsa, hingga sensor seperti kumis pada kucing atau anjing. Pikirkan saja bulu tebal beruang kutub atau kumis sensitif tikus, semuanya adalah contoh adaptasi rambut pada mamalia. Uniknya, bahkan mamalia air seperti paus dan lumba-lumba, meskipun terlihat mulus, masih memiliki rambut saat embrio atau beberapa helai di sekitar mulut saat dewasa.

Kedua, mamalia adalah hewan berdarah panas. Ini berarti mereka bisa mengatur suhu tubuh mereka sendiri secara internal, terlepas dari suhu lingkungan sekitar. Kemampuan ini memungkinkan mamalia untuk hidup di berbagai iklim ekstrem, dari Antarktika hingga gurun Sahara. Proses pengaturan suhu ini melibatkan metabolisme yang tinggi, yang berarti mereka membutuhkan banyak energi dari makanan. Makanya, mamalia biasanya aktif mencari makan.

Ketiga, mamalia memiliki tiga tulang pendengaran di telinga tengah (malleus, incus, dan stapes), yang merupakan fitur diagnostik yang tidak ditemukan pada kelompok vertebrata lain. Tiga tulang ini berevolusi dari tulang rahang reptil dan memungkinkan mamalia untuk memiliki pendengaran yang sangat sensitif dan kompleks. Hal ini sangat membantu dalam berburu, menghindari predator, dan berkomunikasi dengan sesamanya.

Keempat, gigi pada mamalia biasanya terdiferensiasi menjadi berbagai bentuk dan fungsi, seperti gigi seri untuk memotong, gigi taring untuk merobek, dan geraham untuk mengunyah. Ini kontras dengan kebanyakan reptil yang giginya seragam. Bentuk gigi ini sangat berkorelasi dengan diet makanan mamalia, misalnya herbivora punya geraham lebar, karnivora punya taring tajam. Fleksibilitas dalam jenis makanan ini adalah salah satu faktor keberhasilan ekologis mereka.

Kelima, rahang mamalia terdiri dari satu tulang, yaitu dentary, yang melekat langsung ke tengkorak. Ini berbeda dengan reptil yang memiliki beberapa tulang di rahang bawah. Struktur ini memungkinkan mamalia untuk memiliki gigitan yang lebih kuat dan lebih efisien dalam mengunyah.

Terakhir, sebagian besar mamalia melahirkan anaknya hidup-hidup (vivipar), meskipun ada beberapa pengecualian seperti monotremata (platipus dan echidna) yang bertelur. Setelah lahir, bayi mamalia kemudian disusui oleh induknya. Perawatan induk ini, yang seringkali intensif dan berlangsung lama, adalah ciri khas mamalia yang berkontribusi pada tingkat kelangsungan hidup keturunan mereka yang lebih tinggi dan perkembangan otak yang lebih kompleks. Nah, dengan semua ciri spesial ini, jelas kan kenapa mamalia itu begitu istimewa!

Keanekaragaman Mamalia: Dari Tikus Kecil Hingga Paus Raksasa

Guys, kalau kita bicara soal keanekaragaman mamalia, ini adalah topik yang super duper menarik! Bayangin deh, dari tikus mungil seberat beberapa gram hingga paus biru raksasa yang beratnya bisa mencapai 180 ton, semua itu adalah mamalia. Rentang ukuran dan bentuk tubuh yang luar biasa ini menunjukkan betapa fleksibelnya kelompok hewan menyusui ini dalam beradaptasi dengan berbagai lingkungan dan gaya hidup di seluruh penjuru bumi. Ada mamalia yang terbang di udara seperti kelelawar, yang berlari kencang di darat seperti cheetah, yang berenang lincah di air seperti lumba-lumba, bahkan ada yang hidup di bawah tanah seperti tikus tanah. Ini bukan sekadar perbedaan tampilan, tapi juga strategi bertahan hidup yang cerdas dan unik di setiap spesies.

Keanekaragaman mamalia ini juga mencerminkan kekayaan evolusi selama jutaan tahun. Setiap spesies mamalia telah mengembangkan adaptasi khusus untuk niche ekologisnya masing-masing. Misalnya, mamalia karnivora seperti singa punya cakar dan gigi tajam untuk berburu, herbivora seperti jerapah punya leher panjang untuk meraih daun di pohon tinggi, dan omnivora seperti beruang memiliki kombinasi gigi dan kemampuan makan yang beragam. Bahkan sistem reproduksi mereka juga bervariasi; ada yang melahirkan anak tunggal setelah masa kehamilan panjang, ada pula yang melahirkan banyak anak dalam waktu singkat. Subhanallah, sungguh luar biasa ciptaan Tuhan!

Klasifikasi Utama Mamalia

Secara umum, mamalia dibagi menjadi tiga sub-kelas utama berdasarkan cara reproduksinya, yaitu:

  1. Monotremata: Ini adalah mamalia yang paling primitif dan unik karena mereka bertelur! Ya, kalian nggak salah dengar. Satu-satunya mamalia yang bertelur di dunia ini adalah kelompok Monotremata, yang meliputi platipus dan echidna. Meskipun bertelur, mereka tetap menyusui anaknya setelah menetas, tapi uniknya, mereka tidak punya puting susu seperti mamalia lain; susu keluar dari pori-pori kelenjar susu di kulit induknya. Benar-benar aneh tapi nyata, kan? Mereka adalah saksi hidup bagaimana evolusi mamalia bekerja, menunjukkan ciri-ciri reptil dan mamalia secara bersamaan. Sangat langka dan hanya ditemukan di Australia dan Papua Nugini, keberadaan mereka penting untuk memahami sejarah evolusi mamalia. Mereka juga memiliki cloaca (lubang tunggal untuk buang air besar, urin, dan reproduksi) seperti reptil dan burung.

  2. Marsupialia: Dikenal juga sebagai mamalia berkantong. Kelompok ini mencakup kanguru, koala, wallaby, dan opossum. Ciri khas Marsupialia adalah bahwa bayi mereka lahir sangat prematur dan kemudian merayap ke dalam kantong induk (marsupium) untuk melanjutkan perkembangannya sambil menyusu. Di dalam kantong inilah mereka terlindungi dan mendapatkan nutrisi sampai cukup besar untuk bertahan hidup di luar. Bayangin deh, bayi kanguru yang baru lahir itu kecilnya nggak lebih dari sebiji kacang polong! Proses perkembangan yang unik ini adalah strategi adaptasi yang brilian, memungkinkan induk untuk lebih fleksibel dalam kondisi lingkungan yang tidak stabil. Sebagian besar Marsupialia ditemukan di Australia dan sekitarnya, meskipun ada juga di Amerika.

  3. Plasentalia (Eutheria): Ini adalah kelompok mamalia terbesar dan paling beragam, termasuk kita, manusia. Ciri utamanya adalah bayi berkembang sepenuhnya di dalam rahim induk, terhubung melalui plasenta. Plasenta ini adalah organ vital yang berfungsi pertukaran nutrisi dan oksigen dari induk ke janin, serta membuang limbah. Karena perkembangan di dalam rahim lebih lama, bayi Plasentalia umumnya lahir lebih matang dan lebih siap untuk hidup di luar. Kelompok ini mencakup mayoritas mamalia yang kita kenal, mulai dari tikus, kucing, anjing, sapi, gajah, hingga paus dan kelelawar. Guys, mayoritas mamalia di seluruh dunia, yang kalian lihat di darat, laut, dan udara, adalah anggota dari Plasentalia. Fleksibilitas reproduksi ini memungkinkan mereka untuk beradaptasi dengan berbagai lingkungan dan strategi hidup, menjadikannya paling sukses dalam hal penyebaran dan keanekaragaman spesies.

Habitat dan Adaptasi Luar Biasa

Mamalia adalah master adaptasi! Mereka bisa ditemukan di hampir setiap sudut bumi ini, dari puncak gunung yang tertutup salju hingga dasar laut yang gelap gulita. Setiap mamalia memiliki adaptasi unik yang memungkinkan mereka bertahan hidup dan berkembang biak di habitatnya.

Sebagai contoh, mamalia yang hidup di daerah kutub seperti beruang kutub punya lapisan lemak tebal di bawah kulit dan bulu ganda yang lebat untuk isolasi termal. Kaki mereka lebar dan berbulu untuk berjalan di atas salju tanpa terperosok. Sementara itu, mamalia gurun seperti unta memiliki punuk untuk menyimpan lemak dan air, serta kemampuan untuk menahan dehidrasi selama berhari-hari. Bayangin aja, adaptasi ekstrim ini bener-bener menunjukkan kehebatan alam.

Mamalia air seperti lumba-lumba dan paus telah berevolusi menjadi bentuk tubuh yang streamline dan punya sirip untuk bergerak efisien di air. Mereka juga punya lapisan lemak (blubber) yang tebal untuk menjaga suhu tubuh di air dingin. Bahkan sistem pernapasannya telah beradaptasi untuk menahan napas dalam waktu lama di bawah air. Sementara itu, kelelawar adalah satu-satunya mamalia yang benar-benar bisa terbang. Sayap mereka sebenarnya adalah modifikasi tangan dan jari yang dilapisi selaput kulit, memungkinkan mereka untuk berburu serangga atau mencari buah di malam hari dengan bantuan ekolokasi (sonar alami). Amazing banget kan?

Tidak hanya adaptasi fisik, mamalia juga menunjukkan adaptasi perilaku yang brilian. Beberapa mamalia berhibernasi di musim dingin untuk menghemat energi, sementara yang lain bermigrasi jauh untuk mencari makanan atau tempat berkembang biak yang lebih baik. Ada juga mamalia yang hidup soliter, dan ada pula yang hidup dalam kelompok sosial yang kompleks seperti serigala atau gajah, di mana mereka saling bekerja sama dalam berburu, membesarkan anak, dan melindungi diri dari predator. Komunikasi antar mamalia juga sangat beragam, dari suara, bau, hingga bahasa tubuh yang kompleks. Semua ini adalah bukti nyata kecerdasan dan kapasitas adaptif yang luar biasa dari mamalia.

Peran Penting Mamalia dalam Ekosistem dan Kehidupan Kita

Guys, mamalia itu bukan cuma hewan-hewan lucu atau keren yang kita lihat di kebun binatang atau di film dokumenter. Mereka punya peran yang sangat fundamental dan tidak tergantikan dalam menjaga keseimbangan dan kesehatan ekosistem di seluruh dunia, termasuk dalam kehidupan kita sebagai manusia. Nggak percaya? Coba deh kita bedah satu per satu betapa krusialnya mamalia ini.

Pertama, mamalia bertindak sebagai pengatur populasi dalam jaring-jaring makanan. Sebagai predator puncak, seperti singa, serigala, atau harimau, mereka mengontrol populasi herbivora, mencegah overpopulasi yang bisa merusak vegetasi. Tanpa predator ini, herbivora bisa memakan habis tumbuhan, menyebabkan degradasi habitat dan kehilangan keanekaragaman hayati. Di sisi lain, herbivora itu sendiri, seperti rusa atau gajah, berperan sebagai pemakan tumbuhan yang membantu menyebarkan biji melalui kotoran mereka atau membentuk lanskap dengan aktivitas makan dan jelajah mereka. Misalnya, gajah sering disebut sebagai insinyur ekosistem karena mereka bisa menebang pohon dan membuka jalur di hutan, menciptakan ruang bagi tumbuhan lain untuk tumbuh dan habitat baru bagi spesies lain.

Kedua, banyak mamalia berperan sebagai penyebar biji (seed disperser) dan penyerbuk (pollinator). Misalnya, kelelawar buah membantu penyerbukan berbagai jenis tanaman tropis dan menyebarkan biji buah-buahan saat mereka terbang dan membuang kotoran. Primata seperti monyet dan orangutan juga menyebarkan biji saat mereka memakan buah dan membuang bijinya di tempat lain. Proses ini esensial untuk regenerasi hutan dan pemeliharaan keanekaragaman tumbuhan. Bayangin deh, tanpa mereka, hutan kita bisa kesulitan untuk pulih dan berkembang. Kontribusi ini seringkali terlupakan tapi dampaknya sangat besar bagi produktivitas dan resiliensi ekosistem.

Ketiga, mamalia juga berperan dalam siklus nutrisi di ekosistem. Herbivora yang memakan tumbuhan dan kemudian mengeluarkan kotoran akan mengembalikan nutrisi ke tanah, yang kemudian bisa diserap lagi oleh tumbuhan. Dekomposer seperti tikus dan hewan pengerat kecil lainnya membantu menguraikan materi organik, mempercepat proses daur ulang nutrisi. Bahkan, mamalia laut besar seperti paus juga berperan dalam memindahkan nutrisi dari kedalaman laut ke permukaan melalui kotoran mereka, mendukung produktivitas fitoplankton yang menjadi dasar jaring-jaring makanan laut. Ini adalah contoh bagaimana mamalia tidak hanya bagian dari ekosistem, tetapi juga motor penggerak di dalamnya.

Keempat, dalam kehidupan manusia, mamalia telah mendampingi kita sejak awal peradaban. Banyak mamalia yang didomestikasi seperti sapi, kambing, dan ayam (meskipun ayam bukan mamalia, sapi dan kambing sangat relevan di sini) menyediakan sumber makanan (daging, susu), pakaian (kulit, wol), dan tenaga kerja (membajak sawah, transportasi). Anjing dan kucing menjadi hewan peliharaan yang memberikan kenyamanan emosional dan persahabatan. Beberapa mamalia juga digunakan dalam penelitian medis untuk mengembangkan obat-obatan dan perawatan yang menyelamatkan jiwa manusia. Interaksi kita dengan mamalia ini membentuk budaya, ekonomi, dan bahkan identitas kita sebagai masyarakat.

Singkatnya, mamalia itu bukan cuma pelengkap, tapi fondasi penting bagi keberlanjutan hidup di bumi. Tanpa peran mereka, ekosistem kita akan berantakan, keanekaragaman hayati akan merosot tajam, dan kualitas hidup kita sendiri akan terpengaruh secara negatif. Oleh karena itu, melindungi mamalia berarti melindungi masa depan kita sendiri, guys!

Ancaman dan Upaya Konservasi Mamalia

Nah, setelah kita paham betapa pentingnya mamalia bagi ekosistem dan kehidupan kita, sayangnya ada kabar yang kurang menyenangkan, guys. Banyak spesies mamalia di seluruh dunia sedang menghadapi ancaman serius yang mengarah ke kepunahan. Ini adalah isu global yang membutuhkan perhatian serius dan tindakan nyata dari kita semua. Penyebab utama dari ancaman ini bukanlah hal baru, melainkan aktivitas manusia itu sendiri.

Salah satu ancaman terbesar bagi mamalia adalah kehilangan habitat. Hutan-hutan ditebang untuk lahan pertanian, pembangunan perumahan, pertambangan, dan infrastruktur lainnya. Wetlands dikeringkan, padang rumput _diubah fungsi_nya. Akibatnya, mamalia kehilangan rumah mereka, sumber makanan, dan tempat berkembang biak. Fragmentasi habitat juga membuat populasi terisolasi, mengurangi keragaman genetik, dan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit atau bencana alam. Contoh paling nyata adalah orangutan di Kalimantan dan Sumatera yang kehilangan hutan mereka karena perkebunan kelapa sawit. Ini adalah tragedi lingkungan yang tak terhindarkan jika kita tidak bertindak sekarang.

Selanjutnya, perburuan liar dan perdagangan ilegal satwa adalah momok menakutkan lainnya. Banyak mamalia diburu untuk diambil kulitnya, tanduknya (misalnya badak), gadingnya (gajah), atau bagian tubuh lainnya yang dianggap memiliki nilai ekonomi tinggi atau khasiat mistis. Hewan hidup juga ditangkap untuk dijual sebagai hewan peliharaan eksotis atau bahan makanan. Permintaan pasar ilegal ini mendorong pemburu untuk terus memburu spesies langka, mempercepat laju kepunahan mereka. Harimau, badak, gajah, dan trenggiling adalah beberapa mamalia yang paling menderita akibat aktivitas keji ini.

Perubahan iklim juga memberikan dampak yang signifikan terhadap mamalia. Peningkatan suhu global, perubahan pola cuaca ekstrem, dan kenaikan permukaan air laut mengganggu habitat dan ketersediaan makanan. Beruang kutub, misalnya, berjuang untuk bertahan hidup karena es laut yang mereka gunakan untuk berburu anjing laut mencair dengan cepat. Spesies lain terpaksa berpindah ke habitat baru, yang seringkali tidak tersedia atau sudah dihuni oleh spesies lain, menyebabkan konflik dan penurunan populasi.

Namun, jangan putus asa, guys! Banyak upaya konservasi yang sedang dilakukan untuk melindungi mamalia ini. Pemerintah, organisasi non-pemerintah (NGO), ilmuwan, dan masyarakat bersama-sama berjuang untuk menyelamatkan mereka. Beberapa upaya yang paling umum dan efektif meliputi:

  1. Perlindungan Habitat: Mendirikan dan memperluas taman nasional, cagar alam, dan kawasan konservasi lainnya untuk melindungi habitat mamalia dari kerusakan. Restorasi hutan dan koridor satwa juga penting untuk menghubungkan habitat yang terfragmentasi, memungkinkan pergerakan mamalia dan mempertahankan keragaman genetik.
  2. Penegakan Hukum Anti Perburuan dan Perdagangan Ilegal: Meningkatkan patroli, memberikan sanksi berat bagi pelaku, dan mengedukasi masyarakat tentang bahaya perdagangan ilegal adalah kunci untuk memerangi kejahatan satwa liar.
  3. Penelitian dan Pemantauan Spesies: Para ilmuwan mempelajari populasi mamalia, menganalisis ancaman, dan mengembangkan strategi konservasi yang efektif. Teknologi modern seperti GPS tracking dan drone juga digunakan untuk memantau pergerakan dan kesehatan populasi.
  4. Program Penangkaran dan Reintroduksi: Untuk spesies yang sangat terancam, program penangkaran di kebun binatang atau pusat penyelamatan dapat membantu meningkatkan populasi. Setelah jumlahnya cukup, mamalia tersebut bisa direintroduksi kembali ke habitat alaminya.
  5. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat: Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya konservasi dan peran mamalia dalam ekosistem adalah fondasi untuk perubahan perilaku jangka panjang. Kita bisa memulai dari lingkungan kita sendiri dengan tidak membeli produk yang berasal dari perdagangan ilegal satwa liar dan mendukung upaya konservasi.

Guys, setiap tindakan kecil kita memiliki dampak. Dengan sadar dan bertindak, kita bisa menjadi bagian dari solusi untuk melindungi mamalia yang berharga ini dan menjamin bahwa generasi mendatang juga bisa menikmati keindahan dan keberadaan mereka di bumi ini.

Kesimpulan: Mari Bersama Melestarikan Keajaiban Mamalia!

Nah, guys, kita sudah menjelajah jauh nih ke dalam dunia mamalia, mulai dari ciri-ciri khas yang bikin mereka spesial, keanekaragaman mereka yang bikin melongo, adaptasi luar biasa yang memungkinkan mereka hidup di mana saja, sampai peran krutial mereka dalam menjaga keseimbangan alam semesta kita. Dari awal sampai akhir, kita belajar bahwa mamalia itu bukan sekadar kumpulan hewan, tapi penyokong kehidupan yang esensial di planet ini. Mereka adalah masterpiece evolusi yang mempesona dengan berbagai bentuk, ukuran, dan strategi hidup yang cerdas dan unik.

Kita sudah melihat bagaimana kelenjar susu dan rambut jadi identitas mereka, bagaimana tiga tulang telinga memberi mereka pendengaran super, dan bagaimana gigi yang terdeferensiasi membantu mereka beradaptasi dengan berbagai jenis makanan. Kita juga sudah bahas tiga kelompok utama mamalia: monotremata yang bertelur tapi tetap menyusui, marsupialia dengan kantong ajaibnya, dan plasentalia yang paling beragam dan sukses di bumi ini. Adaptasi luar biasa mereka di berbagai habitat, dari beruang kutub di es sampai kelelawar di udara, benar-benar menunjukkan betapa fleksibelnya mamalia ini dalam bertahan hidup.

Yang paling penting, kita juga sudah menyoroti peran mamalia sebagai pengatur populasi, penyebar biji, penyerbuk, dan pendaur ulang nutrisi. Mereka adalah roda penggerak di ekosistem kita, dan tanpa mereka, bumi ini pasti akan pincang. Mereka juga teman hidup kita sejak zaman dahulu, memberikan kita makanan, pakaian, transportasi, hingga hiburan dan persahabatan. Intinya, kehidupan kita sangat bergantung pada kesehatan populasi mamalia.

Namun, di balik semua keajaiban itu, kita juga nggak boleh tutup mata dari kenyataan pahit bahwa banyak mamalia sedang terancam punah oleh ulah kita sendiri. Kehilangan habitat, perburuan liar, dan perubahan iklim adalah musuh bebuyutan yang harus kita hadapi bersama. Tapi, jangan khawatir, guys, kita bukan tanpa harapan. Dengan upaya konservasi yang masif dan terstruktur seperti perlindungan habitat, penegakan hukum, penelitian ilmiah, program penangkaran, dan edukasi masyarakat, kita masih punya kesempatan untuk menyelamatkan mereka.

Jadi, mari kita semua menjadi agen perubahan! Mulailah dengan hal-hal kecil di sekitar kita. Dukung produk yang berkelanjutan, jangan membeli produk dari perdagangan satwa liar ilegal, kurangi jejak karbon kita, dan sebarkan informasi tentang pentingnya konservasi ini kepada teman dan keluarga. Setiap suara dan setiap tindakan kita berarti! Bersama-sama, kita bisa memastikan bahwa generasi mendatang juga bisa menikmati keindahan dan keajaiban mamalia yang ada di bumi ini. Ingat, melestarikan mamalia sama dengan melestarikan bumi dan kehidupan kita sendiri! Yuk, bergerak sekarang!